Pages - Menu

Pages

Laman

Pages - Menu

Kamis, 02 Maret 2017

Psikologi Pendidikan Kelompok 2 (Nora Baringbing 16-217)

Kelompok 2 Psikologi Pendidikan
Ester Siringoringo                 (16-194)
Zein Rena sianturi                 16-197)
Cindy Florentina                  (16-205)
Nora Baringbing               (16-217)
Wasimag Taqiyyah               (16-226)
Irma H S Nainggolan             (16-228)
Winia Lestari                         (16-235)

Pandangan dan Penilaian Kewajiban Setiap Mahasiswa yang Mengikuti Matakuliah Psikologi Pendidikan Harus Memiliki Email dan Blog Jika Ditinjau dari Uraian Psikologi Pendidikan dan Fenomena Pendidikan di Indonesia Khususnya Kota Medan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
                                                                                                              
A.    Fenomena Pendidikan di Kota Medan
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
           
Khususnya di kota Medan sendiri masih banyak fenomena pendidikan yang buruk. Banyak  sekali problematika pendidikan  yang terjadi. Beberapa masalah pendidikan yang terjadi di kota Medan salah satunya kelompok kami mengambil dari Tribun-News.com membahas  Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir tahun anggaran 2014. Dari koran online tersebut kami mendapatkan informasi bahwa Pemko Medan menghasilkan sejumlah rapor merah.
Dalam urusan pendidikan, tercatat bahwa penyebaran tenaga pendidik masih terpusat di inti kota."Banyak sekolah yang berada di kawasan Medan bagian utara tidak memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan mayoritas hanya tenaga honorer," kata T Bahrumsyah, Ketua Pansus LKPj, membacakan hasil pembahasan, dalam Rapat paripurna penyampaian laporan Panitia Khusus (Pansus) mengenai hasil pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir tahun anggaran 2014, di ruang rapat paripurna DPRD Medan, Senin (27/4/2015).
Selain itu, tercatat juga bahwa belum ada data yang akurat terkait siswa yang kurang mampu di Kota Medan."Sehingga masih banyak terjadi pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran di sejumlah sekolah. Baik itu swasta maupun negeri," kata Bahrum.
Selanjutnya, kepala sekolah di Kota Medan banyak yang belum memiliki kompetensi di bidang manajerial yang mengakibatkan sering terjadi persoalan terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) maupun konflik internal dengan tenaga pendidik.DPRD Medan memberikan saran agar dibuat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pendidikan di Kota Medan.Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa memang fenomena pendidikan di kota Medan masih sangat buruk.


B.    Pandangan Psikologi Pendidikan Terhadap Teknologi
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Pengajaran adalah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu tingkatan belajar.
Psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan seperti, William James, John Dewey, dan E. L. Thorndike.
  1. William james
Tidak lama setelah meluncurksn buku ajar psikologinya yang pertama, principles of psychology (1890), William james (1842-1910) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “Talks to Teacher” (James, 1899/1993). Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan bahwa pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar didalam kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas satu tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
    2. John Dewey.
John dewey merupakan tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan (1859- 1952). Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dia juga membangun sebuah labolatorium psikologi pendidikan pertama di Amerika Serikat, universitas Chicago, tahun 1894. Kemudian, di Columbia University, dia melanjutkan kary inovatifnya tersebut. Kita banyak mendapat ide penting dari John Dewey(Glassman, 2001,2002). Pertama, dari dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Sebelum dewey mengemukakan pandangan ini, ada keyakinan bahwa anak – anak mestinya duduk diam dikursi mereka dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan. Sebaliknya, dewey percaya bahwa anak – anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Kedua, dari dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak – anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Dia secara khusus berpendapat bahwa anak – anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif. Ketiga, kita mendapatkan gagasan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya. Cita – cita demokratis ini pada masa pertengahan abad ke -19 belum muncul., sebab saat itu pendidikan hanya diberikan pada sebagian anak, terutama anak keluarga kaya. Dewey adalah salah satu seorang psikolog yang sangat berpengaruh. Seorang pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan social ekonomi dan etnis.


 3. E.L.Thorndike.
E.L.Thorndike merupakan perintis ketiga (1874-1949) yang memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar – dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah (Beatty,1998). Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran (O’Donnell& Levin, 2001).

Diversitas dan psikologi pendidikan awal.
Tokoh yang paling menonjol dalam sejarah awal psikologi peendidikan kebanyakan adalah pria berkulit putih, seperti james, dewey, dan thorndike. Sebelum adanya perubahan undang – undang dan kebijakan hak- hak sipil pada 1960-an, hanya segelintir tokoh non kulit putih yang berhasil mendapat gelar dan bisa menembus rintangan diskriminasi rasial untuk melakukan riset di bidang ini (Banks,1998). Dua tokoh Amerika keturunan Afrika yang menonjol di bidang psikologi adalah Mamie dan Kenneth Clark, yang melakukan riset tentang identitas dan konsep diri anak-anak Afrika Amerika.pada tahun 1971, Kenneth Clark menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjadi presiden American Psychological Assosiation. Pada tahun 1932, seorang psikolog dari Negara Latin, George Sanchez melakukan riset yang menunjukkan bahwa tes kecerdasan secara kultural telah dibiaskan dan merugikan anak – anak etnisminoritas.
CARA MENGEJAR YANG EFEKTIF.
·         Pengetahuan dan keahlian professional.
·         Penguasaan materi pelajaran.
·         Strategi pengajaran.
·         Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan intruksional.
·         Keahlian manajemen kelas.
·         Keahlian motivasional.
·         Keahlian komunikasi.
·         Bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang berlainan.

Keahlian teknologi
Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid. Dibutuhkan syarat atau kondisi lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar murid (Earle,2002;Sharp, 2002). Kondisi – kondisi ini antara lain (International society for technology in education, 2001): visi dan dukungan dari tokoh pendidikan guru yang menguasai teknologi untuk pengajaran, standard dan isi kurikulum, penilaian efektivitas teknologi untuk pembelajaran, dan memandang anak sebagai pembelajar yang aktif dan konstruktif. Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan computer ke dalam proses belajar di kelas (Male,2003). Integrasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid, termasuk kebutuhan mempersiapkan murid untuk mencari pekerjaan di masa depan, yang akan sangat membutuhkan keahlian teknologi dan keahlian berbasis computer ( Maney,1990).

Guru yang efektif tahu cara menggunakan computer dan cara mengajar murid untuk menggunakan computer untuk menulis dan berkreasi. Guru yang efektif bisa mengevaluasi efektivitas game intruksional simulasi computer, tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk menggunakan alat komunikasi melalui computer seperti internet. Dan, guru yang efektif memahami dengan baik berbagai perangkat penting lainnya untuk mendukung pembelajaran murid yang cacat.National educational technology standarts (NETS) didirikan oleh international society for technology in education(ISTE) ( 2000,2001). NETS sedang mengembangkan:
·         Standar landasan teknologi untuk murid, yang mendeskripsikan apa yang harus diketahui oleh murid tentang teknologi dan tentang apa yang dapat dilakukan dengan teknologi tersebut.
·         Standar pengunaan teknologi dalam proses belajar mengajar, yang mendeskripsikan bagimana teknologi harus dipakai dalam kurikulum untuk mengajar, belajar, dan manajemen instruksional.
·         Standar pendukung teknologi pendidikan, yang mendeskripsikan sistem, akses, pengembangan staf, dan perangkat pendukung yang dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi secara efektif.
·         Standar untuk penilaian murid dan evaluasi penggunaan teknologi, yang mendeskripsikan beragam cara untuk menilai kemajuan murid dan mengevaluasi penggunaan teknologi dalam proses belajar.
Teknologi dapat sangat efektif untuk mengajar. Misalnya, seorang murid ingin mencari informasi tentang pahlawan – pahlawan pendidikan di Indonesia. Mereka tentu tidak mungkin mencarinya dengan mendatangi sanak saudara dari pahlawan tersebut. Hanya dengan mengetik kata kunci yang ingin di cari pada internet, maka hanya dalam waktu beberapa detik, informasi yang kita butuhkan akan kita dapat.









C.    Teknologi Mempermudah Dunia Pendidikan
Pengaruh globalisasi juga memiliki dampak yang positif terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia salah satunya kemajuan teknologi yang memberikan kemudahan bagi tenaga pendidik dan anak-anak yang sedang menempuh pendidikan,terutama mahasiswa.
            Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini penggunaan teknologi mampu mempermudah urusan kita terutama di bidang pendidikan,salah satu contohnya email dan blog. Kegunaaan blog adalah sebagai media untuk menyampaikan informasi. Baik yang sifatnya pribadi, misalnya catatan harian, ataupun bisa juga digunakan untuk promosi.
Blog juga dapat digunakan untuk menarik minat. Tujuannya adalah menarik orang untuk menuliskan pengalamannya. Namun, penggunaan blog di Indonesia masih terbatas. Masih belum maksimal.Blog yang baik sebenarnya bisa menimbulkan inspirasi bagi pembacanya. Muatan tulisan yang baik tentu bisa memberikan efek baik pula. Contohnya adalah nasihat atau pengalaman berharga.Melalui blog, kita juga bisa menjaring network, terutama dengan orang-orang yang punya ketertarikan dan hobi yang sama. Dari situ kita bisa bertukar pengalaman dan informasi.
Begitu juga dengan email yang juga mempunyai fungsi sebagai sarana untuk mengirimkan atau menerima surat, dan data yang bisa dilampirkan dalam surat tersebut. Datanya pun berupa data digital bukan berkas nyata. Data yang bisa dikirim lewat email diantaranya, data ketikan, musik, video, gambar, program aplikasi,dan data-data elektronik lainnya.Selain itu email juga manfaatnya untuk mendaftarkan diri pada situs-situs lain, baik itu situs jejaring sosial, bisnis online dll.


D.Kesimpulan
Jika dilihat dan ditinjau dari pemaparan diatas maka pandangan dan penilaian kelompok kami tentang “kewajiban mahasiswa yang mengikuti matakuliah psikologi pendidikan harus memiliki blog dan email  adalah:
Ø Mahasiswa semester demi semester melewati dengan berbagai macam tugas. Namun, untuk mempermudah pengumpulan tugas, mahasiswa yang mengikuti matakuliah psikologi pendidikan dapat menggunakan email sebagai sarana pengiriman data tugas.
Ø Dalam penggunaan blog, mahasiswa yang mengikuti matakuliah psikologi pendidikan dapat meresume materi yang telah dibahas dengan alasan bahwa mahasiswa telah mampu menguasai materi yang diajarkan.
Ø Blog juga bermanfaat dalam mengatasi masalah fenomena pendidikan di kota Medan yang masih jauh dari kata baik. Setiap tenaga pendidik dapat menggunakan sarana blog untuk berbagi informasi dengan tenaga pendidik lainnya. Terutama tenaga pendidik yang berada di daerah terpencil.

Ø Pihak pemerintahan kota Medan,terutama yang menangani bidang pendidikan harus menggunakan teknologi untuk memberikan informasi kepada seluruh tenaga pendidik dan peserta didik,agar dapat diterima informasi yang disampaikan dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar